Selasa, 20 November 2012

Tenaga Banyak, Aksi Nol

Sesuatu jika dilihat dari luar memang memesona. Siapa yang akan menyangka di balik singgasana nan elok tersimpan hal keji? Kebebasan seolah terikat rantai besi karatan dan kumuh. Kebahagiaan tak pernah hadir, malah berganti dengan penderitaan yang bertubi-tubi.

Begitulah fenomena yang terjadi di bumu Allah. Bumi yang awalnya bersih, dinodai para manusia bermoral rendah, serendah-rendahnya mental makhluk yang ada. Bumi ini seolah tertutup kabut kesombongan, kenistaan dan kezaliman. Manusia berbalut kostum indah, namun berselera binatang. Ternyata tidak hanya Superman, Superhero atau pahlawan lain bertopeng yang mempunyai muka dua. Manusia zaman sekarang juga memiliki wajah lain di balik wajah imut dan polos.
Wajah lain di balik itu semua tak terhitung banyaknya. Begitu rapi polesan wajah topeng itu dikemas, sehingga tertutup sempurna oleh wajah palsu bersahaja.

Tiada lagi wajah yang beraura tenang. Tenang, sebenar-benar tenang, tenangnya tak akan pernah terhoyak oleh badai besar walau mengancam jiwa dan raga yang hanya satu-satunya.

Siapa yang setuju bahwa wajah Yahudi itu bersahaja? Siapa yang setuju akan kucabik-cabik mulut kecilnya. Wajah mereka maniskah? Tentu, jika kamu menilai dalam keadaan tak waras. Wajah mereka memang manis, tapi manis yang palsu dan berbau bangkai. Tak sadarkah kaum muslimin? Ada kekejian dan akal picik dibalik wajah imut itu. Mereka itu picik.

Coba pandang dan nilai mereka dengan realistis. Mereka telah menyiksa orang-orang muslimin di Bumi Islam, Palestina. Negeri yang kaya dengan corak islam yang kental. Mereka menyiksa dan memperlakukan orang-orang muslim secara biadab. Orang-orang muslim, mereka saudara kita, bukan? Saudara yang wajib dilindungi dengan segenap jiwa raga. Jika saudara kita sedih, kita juga ikut sedih, bukan? Mereka tersiksa, kita juga tersiksa, bukan?

Tapi apa yang kita lakukan? Mereka berusaha mempertahankan hembusan napas sendirian. Apakah yang kita lakukan? Apakah jumlah orang muslim di dunia ini tidak cukup untuk memberantas kekejian yahudi? Jumlah mereka sedikit, kalahkah jumlah kita dibanding mereka?

Coba bayangkan. Mereka mengebom pada setiap pergantian detik, menembak puluhan bahkan ribuan badan bernyawa dengan mimik wajah yang sok berkuasa. Para muslimah di sana diperlakukan seperti zaman jahiliah dulu. Dikurung dan dipaksa melayani nafsu bejat dalam frekuensi yang terbilang sangat sering. Lebih dari 9 kali dalam sehari. Mereka ditelanjangi dan dilarang mengenakan busana. Dimana rasa kemanusiaan orang-orang muslim di dunia? Dimana letak moral kita?
Mereka disiksa. Mengapa kita hanya bisa diam membisu dan tak bertindak apa-apa? Tutup mulutmu jika kau berani berkata telah bertindak dengan memberikan bantuan. Sebebapakah arti bantuan itu? Apakah kau yakin bantuan itu sampai ke tangan mereka? Apakah mereka berhasil menikmati bantuan itu?

Sadarlah. Kita hanya diam membisu dan sibuk dengan dunia sendiri. Kita harus menyadari jumlah kita, orang muslim bejibun. Jika kita bergerak, mereka pasti kalah. Mereka pasti kalah. Jangan jadi raksasa lemah seperti ini. Maukah kita menjadi raksasa besar yang sedang tertidur pulas? Maukah kita menjadi raksasa yang bisu dan tuli? Maukah kita menjadi raksasa yang buta?

Binatang saja berjuang membela kalangannya walau harus mempertaruhkan jiwa dan raga mereka. Bagaimana dengan kita? Lebih rendahkah derajat kita dibanding binatang? Tanya hati nuranimu dan segera bertindak. Benar-benar bertindak. Tindakan yang berarti bagi mereka, Saudara seiman kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar