Selasa, 20 November 2012

Tenaga Banyak, Aksi Nol

Sesuatu jika dilihat dari luar memang memesona. Siapa yang akan menyangka di balik singgasana nan elok tersimpan hal keji? Kebebasan seolah terikat rantai besi karatan dan kumuh. Kebahagiaan tak pernah hadir, malah berganti dengan penderitaan yang bertubi-tubi.

Begitulah fenomena yang terjadi di bumu Allah. Bumi yang awalnya bersih, dinodai para manusia bermoral rendah, serendah-rendahnya mental makhluk yang ada. Bumi ini seolah tertutup kabut kesombongan, kenistaan dan kezaliman. Manusia berbalut kostum indah, namun berselera binatang. Ternyata tidak hanya Superman, Superhero atau pahlawan lain bertopeng yang mempunyai muka dua. Manusia zaman sekarang juga memiliki wajah lain di balik wajah imut dan polos.
Wajah lain di balik itu semua tak terhitung banyaknya. Begitu rapi polesan wajah topeng itu dikemas, sehingga tertutup sempurna oleh wajah palsu bersahaja.

Tiada lagi wajah yang beraura tenang. Tenang, sebenar-benar tenang, tenangnya tak akan pernah terhoyak oleh badai besar walau mengancam jiwa dan raga yang hanya satu-satunya.

Siapa yang setuju bahwa wajah Yahudi itu bersahaja? Siapa yang setuju akan kucabik-cabik mulut kecilnya. Wajah mereka maniskah? Tentu, jika kamu menilai dalam keadaan tak waras. Wajah mereka memang manis, tapi manis yang palsu dan berbau bangkai. Tak sadarkah kaum muslimin? Ada kekejian dan akal picik dibalik wajah imut itu. Mereka itu picik.

Coba pandang dan nilai mereka dengan realistis. Mereka telah menyiksa orang-orang muslimin di Bumi Islam, Palestina. Negeri yang kaya dengan corak islam yang kental. Mereka menyiksa dan memperlakukan orang-orang muslim secara biadab. Orang-orang muslim, mereka saudara kita, bukan? Saudara yang wajib dilindungi dengan segenap jiwa raga. Jika saudara kita sedih, kita juga ikut sedih, bukan? Mereka tersiksa, kita juga tersiksa, bukan?

Tapi apa yang kita lakukan? Mereka berusaha mempertahankan hembusan napas sendirian. Apakah yang kita lakukan? Apakah jumlah orang muslim di dunia ini tidak cukup untuk memberantas kekejian yahudi? Jumlah mereka sedikit, kalahkah jumlah kita dibanding mereka?

Coba bayangkan. Mereka mengebom pada setiap pergantian detik, menembak puluhan bahkan ribuan badan bernyawa dengan mimik wajah yang sok berkuasa. Para muslimah di sana diperlakukan seperti zaman jahiliah dulu. Dikurung dan dipaksa melayani nafsu bejat dalam frekuensi yang terbilang sangat sering. Lebih dari 9 kali dalam sehari. Mereka ditelanjangi dan dilarang mengenakan busana. Dimana rasa kemanusiaan orang-orang muslim di dunia? Dimana letak moral kita?
Mereka disiksa. Mengapa kita hanya bisa diam membisu dan tak bertindak apa-apa? Tutup mulutmu jika kau berani berkata telah bertindak dengan memberikan bantuan. Sebebapakah arti bantuan itu? Apakah kau yakin bantuan itu sampai ke tangan mereka? Apakah mereka berhasil menikmati bantuan itu?

Sadarlah. Kita hanya diam membisu dan sibuk dengan dunia sendiri. Kita harus menyadari jumlah kita, orang muslim bejibun. Jika kita bergerak, mereka pasti kalah. Mereka pasti kalah. Jangan jadi raksasa lemah seperti ini. Maukah kita menjadi raksasa besar yang sedang tertidur pulas? Maukah kita menjadi raksasa yang bisu dan tuli? Maukah kita menjadi raksasa yang buta?

Binatang saja berjuang membela kalangannya walau harus mempertaruhkan jiwa dan raga mereka. Bagaimana dengan kita? Lebih rendahkah derajat kita dibanding binatang? Tanya hati nuranimu dan segera bertindak. Benar-benar bertindak. Tindakan yang berarti bagi mereka, Saudara seiman kita.

Insan Luar Biasa Penggenggam Hujan

Nikmat terindah dan tak terpungkiri
Pada Penguasa Alam Semesta
Pencipta 7 langit tanpa tiang
Penaung 7 Samudera
Mencipta Bumi Langit 7 hari

Rasa syukur tak bertepi
Bahagia tak tergambar
Nikmat Islam
Bangga tiada tara
Terbina dalam Ukhuwah Islamiah
Pintaku...
Ku terlahir dengan Islam
Kuhidup dengan Islam Khaffah
Akhir menutup mata dengan Islam

Hidup dengan Islam Khaffah
Berjunjungan Rasulullah saw
Uswatun Hasanah
Rasulullah, Insan luar biasa penggenggam hujan
Hujan itu rajmat
Hujan turun dari Langit
Membasahi tanah kering kerontang
Mengaliri tepakan sawah gersang
Mengembuni dedaunan kering
Memandikan semut-semut jalanan
Menghidupi manusia sejagat raya

Hujan air
Turun dari tanah tinggi ke dataran rendah
Menyapu langit kelam
Menyentuh lapisan tanah terdalam
Mencampuri Laut biru dalam

Hujan tanpa perantara
Hujan langsung dari atas
Hujan langsung dari sang Pemilik titah
Hujan umpama kalam Ilahi
Rasulullah, insan luar biasa penggenggam hujan

Hujan itu telah lama turun
Hujan turun sejak tahun Rajab
Hujan berawal saat 571 Masehi
Aku, bukan penikmat hujan pertama
Aku generasi ke sekian penampung rintikkan hujan

Hujan dulu begitu lebat
Jarum-jarum air berpusat di satu titik
Hujan kini turun dari semua langit yang terbentang
Tanganku Cuma dua, kiri kanan
Tanganku kecil, tak sanggup tampung semua hujan yang menetes
Entah mana yang kan ku tampung
Entah mana yang bersih jernih

Rabbi Izzatii
Andai ku jumpa Rasulullah
Menyaksikan langsung perjuangan panji Islam
Mendengar langsung dari lidah rasulullah

Rasulullah
Dalam mengenangmu
Ku susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Mencetus cahaya kebenaran

Rasulullah
Kami umatmu
Walau pernah menatap rupamu
Kecewa kami terobat
Allah dan Rasul sebagai pembela

Rasulullah
Rinduku membuncah
Ingin segera bercerita padamu
Dunia porak poranda
Semua sistem kehidupan kacau balau
Bumi bertumpah darah
Segala peraturan ternoda zionis
Aturan Islam tak diterapkan

Rasulullah
Rinduku membuncah
Aku lemah tak berdaya
Aku ingin berlindung di balik Pedang tajam
Pedang tajam yang kan menebas kekafiran
Pedang runcing yang kan mencincang otak Dajjal
Ingin selamat dari fitnah Dajjal

Rasulullah
Rinduku membuncah
Ingin segera berjumpa cintaku
Ingin ucapkan syukran
Aku bangga berada di bawah panji Islam

Islam bagai air
Islam bening jernih
Islam membersihkan yang kotor
Islam melepaskan dahaga
Islam memasakkan bahan pokok mentah

Islam mengajarkanku berbagi
Air turun dari petakan sawah tinggi lembab
Ke petakan lebih rendah yang jarang diperhatikan
Petakan yang jarang tersentuh

Islam mengajarkanku kuat
Mengahadapi masalah harus bersikap canda air
Air semakin dipukul,
Keadaannya tetap
Tak kan pecah berkeping-keping
Air senakin dipukul, tetap begitu
Tetap cair
Tetap tenang
Air tetap seperti semula
Pemukul air yang kan kehabisan tenaga

Islam mengajarkanku tegar
Mengumpamakan masalah bagai segenggam garam
Wadah penampung garam
Harus seluas Samudera
Agar asin garam tak terasa
Jangan pakai wadah kecil
Asin garam kan sangat terasa

Islam mengajarkanku segalanya
Islam menuntutku hidup bermakna
Islam mengatur setiap problema

Pembentang panji Islam
Rasulullah, Insan luar biasa penggenggam hujan
Sungguh rinduku tak bertepi
Sungguh kagum tiada tanding

Tuntunku, Rabb...
Tuk jadi perhiasan dunia termegah
Jaga aku dibalik rapatnya penutup aurat
Tegur aku kala ku khilaf
Dengan caraMu, Rabb
Cara terindah yang kadang tak kumengerti
Cara manis semanis kurma di peghujung cerita

FIRNAWATI ALIS, PSIKOLOGI 2010

nice event of FORSIS poem competition

Perlukah?


Jangan tanya aku seberapa penting TO
Jurur..
Aku tak tahu apa-apa
Aku tak mengerti

Yang ku tahu sekarang
Aku adalah produk gagal TO
Aku calon DO yang selamat
Aku 3 serangkai langganan remedial fisika dan kimia

Terlalukah?
Keterlaluankah aku?

Ya..
Aku memang produk gagal TO
TO yang tak ku manfaatkan sebaik mungkin
TO yang kusia-siakan hingga berujung kegagalan jebol SIMAK UI
TO yang ku kerjakan dengan asal
Hingga nilai asal tak mengantarkanku ke F

Ya..
Aku calon DO yang selamat
Sempat tak terima rafor semester 5
Karena apa..
Nilai Fisika yang tak sampai KKM

Ya..
Akulah 3 serangkai
Pampangan nilai ulangan Fisika dan Kimia sudah bisa di duga
Aku Selamat dari keanjlokan nilai
Nilai merah Fisika dan Kimia
Hanya Biologi yang menyelamatkanku
Hanya nilai ilmu sosial yang menyokong keambrukan nilaiku
Hingga ku mampu menjadi alumni

Jika bukan karena orang inspiratif
Aku sudah menyerah dari awal

Jika bukan karena senyum banggamu, Ayah
Senyum ketika ku sampai rumah
Senyum ketika masa IB usai
Senyum ketika kukenakan seragam gagah itu
Aku sudah menyerah
Ajukan permohonan pindah ke IPS sedari dulu

Jika bukan karena peringatanmu, Bundo
Aku akan terus melayang
Bermimpi jadi Spesialis Mata
Mengawang ke dunia mimpi yang tak berujung
Melayang dalam bayangan indah
Merdeka dalam dunia imajinasi khayal
Terima kasih tlah ingatkanku, Bundo
Walau dengan cara yang sampai detik ini belum bisa kumengerti
Jika bukan karenamu, Prajuritku
Prajurit kecilku 8 orang
Aku tlah turuti mauku saja
Tlah ku jadikan mood sebagai raja
Akan kulakaukan apa yang kupikirkan
Akan terus kupikirkan diriku seorang
Terima kasih, Dik
Denagn hadirmu,
Aku sadar tanggung jawab seorang kakak
Aku paham peran ku sebagai si Sulung

Karena kusadar posisiku
Aku tak mau kau seperti ku, Adik-adikku
Sungguh aku tak mau
Tak ingin kau ikuti jejak suramku
Jejak Produk gagal TO
Langkah suram nilai terendah
Tingkah bodoh yang slalu kulakukan
Setiap hari keluar tetesan bening di sudut jendela penglihatanku
Setiap hari selalu tersedu sedan
Ketika mengingat I, P, B, G, R,F
Hanya tangis yang mampu kuurai ketika mimpi tebesar kulepas pergi
Ku hanya bisa tersungkur berdoa
Semoga mimpi yang pergi berganti dengan hal indah
Semoga kan terwujud di lain waktu
Semoga saja
Dengan cara dan perjuanganku sendiri
Ingatlah,Dik
Hidupmu di tanganmu
Sebagai kakak tak ku paksa kemana arah kaki kalian melangkah
Terserah minat dimana
Terserah mau di jurusan apa
Hidup pilihan
Masa ujung SMA adalah penentuan hidupmu di masa mendatang
Meski begitu,,
Jangan jadikan tekanan
Jalani saja, jangan jadikan beban pikiran

Sungguh aku tak berkenan semua hal buruk terulangi lagi
Aku tak ingin kalian kehilangan impian
Walau sering kuungkap dengan cara yang tak to the point
Cara yang tak bisa di mengerti dengan singkat
Cara yang perlu di telaah

Jangan tanya lagi seberapa penting TO
Karena aku hanya produk gagal TO
Meski tak ada hal yang bisa dibanggakan dariku
Ingatlah
Seburuk apapun aku
Semalas apapun aku
Sebodoh apapun aku
Aku tetap kakakmu
Kakak yang selalu punya mimpi besar
Karena dengan mimpi ku bisa hidup
Tanpa mimpi, ku tak kan mampu bertahan
Aku tetap kakakmu
Kakak yang tak luput dari khilaf
Ingatkan aku jika salah
Dan cukup singgung tingkahku saja
Jangan singgung almamaterku
Jangan kaitkan dengan jilbabku
Jangan bawa-bawa hal lain selain perangai salah itu
Dan cukup dengan sindiran
Karena aku masih manusia
Yang mengerti kata kias
Tak perlu ingatkan dengan suara keras
Seperti orang-orang berucap pada si Tuli
Tak perlu di imingi lidi selayak orang-orang memperlakukan binatang

Aku tetap kakakmu
Yang kan selalu berusaha memerankan posisi sulungku
Yang kan selalu menyarankan pilihan terbaik
Yang kan merekomendasikan hal berkualitas
Yang kan selalu memperjuangkan hak kalain
Walau ribuan cemooh kerap kudengar dari orang-orang yang ingin mematahkan
Walau sering ku perang mulut membelamu
Walau sering ku berselisih paham dengan yang lain

Yang cukup kau ketahui, Dik
Ingat setiap tetes keringat Ayah di tengah sawah usai PBM berakhir
Ingat setiap bunyi batuk Bundo yang selalu terdengar di malam hari
Ingat pengorbanan kakak merelakan IPB, kampus idaman sejak SMP
Jangan kira apa yang kuinginkan selalu dikabulkan Ayah
Hal termahal tak kunjung dapat ijin Ayah Bundo
Mimpi terbesarku kutukar demi mu, Dik
Ingatlah..
Walau pikiran di kepala ku bagai benang kusut
Aku disini
Selalu ada untukmu, FIONDS

*di dedikasikan untuk 8 Prajurit q
F : Fira
I : Itis
O : Oca
N : Nurilah, Nisa
D : Dayat (khusus untukmu, jangan ragu lagi Dik)
S : Syukri, Shabri
Terus berjuang Sayang!!!

my true mirror


Tahukah kau cermin kawan?
Mirror,,,
Pemantul
Setelah berbedak, berkaca
Agar tahu cemongnya dimana

Mirror,,,,
Pemantul
Setelah pakai eye shadow, blush on
Matok menor atau masih dalam batas kewajaran

Kaca selalu objektif
Jika cemong, selalu tampilkan cemong
Kala menor, tak bilang pas
Saat  melebihi batas, terlihat jelek
Jujur sejujurnya

Kaca tak pernah bohong
Selalu tampilkan siapa dan bagaimana yang bercermin
Maukah jadi my mirror?
My permanent mirror
Kaca bersih dan tak berkabut
Tak menutup-nutupi
Tak sembunyikan khilaf da

Cermin dan orang yang bercermin
Tak kan pernah berjauhan

Tahukah?
U’re my mirror
Cermin yang hidup, berjalan, tumbuh dan terus berkembang
Hingga ia punya daya elastis,,,
Tak berpotensi retak seribu

Aku pun sepenuhnya sadar
Kita terpisah jarak teritorial tapi tak renggang
Jikapun punya jarak, punya daya zoom in tak terbatas
Tak kan lekang oleh pergantian siang malam
Kala langit hitam malam bisa redup tanpa cahaya bulan dan gemerlap bintang

My mirror, my big family
Cermin Yang Kompleks dan tak pernah lengah sedetikpun

My mirror, my FIONDS
Selalu jadi juri kreasi dapur kita
“iih,, aneh bentuknya.. tapi rasanya pas”
“dah jelek tampilannya, garam ntah dmana... bumbu ntak dmana..”

My mirror, com4
Yang selalu sadar awan mendung di balik senyum getir
Yang selalu tahu saat tanganku melambai-lambai butuh pertolongan

My mirror, ton ale2
Tempat awal ku sadar betapa bermaknanya kebersamaan
Walau terkadang dalam konteks yang salah
Sama-sama remedi
Sama-sama tidur saat PBM, KWN terutama
Sama-sama caduak apel pagi
Sama-sama tak shalat jama’ah ke mesjid
Begitu lengkap
Begitu sederhana jika hanya dsimpan d memori pendek
Selayaknya tersimpan dalam rentetan memori jangka panjang, kawan

My mirror, Kerinci 4
Ajang berbagi cerita
Semua cerita
Cerita tebalnya awan yang selimuti hariku
Hari yang tak pernah absen dari remedi
Kimia dan fisika begitu sulit kumengerti kawan..
Cerita hari indah yang kulalui
Hari indah bisa bersama....

My mirror, com4
Sungguh
Sampai kapanpun tak kan kulupa
Tahukah kawan?
Sebelumnya tak kutemui kebersamaan sekental ini
Tak ada, Selain com4
Walau kita sering berselisih paham
Gara-gara kecaman pedas dari oknum tak bertanggung jawab
Ingatlah kawan
Mereka hanya iri dengan kebersamaan kita
Tetap pakai telinga kuali
Telinga yang cukup mendengar cercaan
Mendengar saja, tak mendengarkan

My mirror,,, FF
Aku rindu
Sungguh rindu
F sendiri, sepi sendiri
FF baru lengkap
Kenapa?
Alasan yang sampai kapanpun tak kan kuterima
Tak akan

My mirror, my bratha
Tak seorangpun yang mampu menyaingi kejujuranmu
Walau ku sering sakit hati mendengarnya
Kata-katamu begitu jujur
Tanpa sensor sedikitpun
Kata-katamu tak pernah gagal menyudutkan ku
Kata-katamu tak pernah gagal menghentikan keluh kesah
Ingatlah
Kejujuran emang pahit
Meski pahit,
tetaplah sejujur ini
my mirror, FORSIS
wadah yang alirkan energi positif yang memusnahkan pikiran negatif dan pesimis ku

my mirror, lingkaran kecil ku
walau baru kawan
tapi berasa sudah kenal ribuan tahun
wadah sama-sama memperbaiki diri sendiri
wadah sama-sama mengingatkan
my circle dengan prajurit kecil, Ghaza dan Ayas

My mirror, oranye
Hmm...
Indah dan lengkap
Hanya itu kata yang tepat

My mirror
Jujur
Objektif
Tanpa sensor
Selalu berkata apa adanya
Bukan ada apanya

Terima kasihku tak bertepi untukmu, my mirror

SADARKAH??


Kita kuat
Kenapa lemah tiba-tiba

Dirimu,
Diriku,
Diri kita masing-masing
Ibarat raksasa yang sedang tidur

Sadarkah?
Tengok fisik
Wajah, kaki, tangan, kepala, badan
Menghadap kedepan
Hanya kepala dan tangan yang bisa menengok ke belakang
Maknanya?
Sudah jelas... tatap masa depan
Hanya boleh sesekali tengok ke belakang
Mengurai masa lalu demi tak jatuh pada lobang yang sama
Dan kaki..
Kaki terus menghadap ke depan
Tak boleh melangkah mundur

Sadarkah?
Sejak lahir kita sudah pemenang
Kita adalah hasil ovulasi yang lolos seleksi alam
Ovum yang berkembang jadi zigot, morula, blastula, gastrula
Embrio jadi fetus, fetus jadi bayi
Proses melahirkan antara bisa melihat dunia atau jadi bayi kenangan ortu semata
Bisa melihat dunia luas suatu keberhasilan besar
Bagaimana tidak?
Kehadiran kita mampu hadirkan senyum Ibu yang tengah mempertaruhkan hidup dan mati
Dan,,, jika peluang selamat 50 : 50
Harapan Ibu bisa menimang bayi hanya jadi kenangan pahit

Jika kau gundah dan tak semangat, kawan
Selalu ingat Ibu
Ibu biologis, bidadari tercantik yang kau miliki
Jika beliau sudah tiada, jangan larut kawan
Tetap berdo’a untuk beliau
Usah ragu
Ibu non biologis bisa kau temukan,
Entah itu sahabat, tetangga atau siapa
Sosok yang bisa kau bagi duka dengannya
Sosok yang mampu buatmu tertawa meski sedang berurai air mata
Sosok yang berimu pelukan hangat saat tersedu sedan

Jika beliau sakit keras,
Jangan lihatkan sedihmu di depannya
Sedihmu akan menambah penyakit beliau
Senyummm laksana obat beliau
Doakan juga
Semoga sakit beliau jadi penggugur dosa

Jika kau putus asa kawan
Ingat selalu tetes keringat ayah
Ayah yang memeras kelenjar keringat
Demi sesuap nasi penetral asam lambung
Ayah yang selalu tersenyum dan berlapang dada meski pikiran berkecamuk hebat

Jika kau malas menyentuh onggokan tugas kuliah
Ingat selalu orang-orang yang mengharapkanmu
Adikmu sedang berbaris di belakang
Mengharap contoh yang bisa diteladani

Sadarkah??
Saat kecil kita jauh lebih kuat dari sekarang
Saat masih di zaman entah berantah
Hari 1 menuju rahim tanpa diinstruksikan Ibu
Menempuh perjalanan jauh hingga sampai di rahim pada hari 7
Rahim, tempat menetap 9 bulan
3 minggu baru jadi embrio
8 minggu jadi janin, mulai bergerak
Sadarakah??
Kita lalui proses panjang tuk bisa lihat dunia
Dunia yang penuh makna terselip
26 minggu di rahim,,
90% waktu digunakan untuk tidur??
Tak peduli apa yang terjadi di luar rahim hangat Ibu
Tak terusik sedikitpun
Tak bergeming
Tapi kini,,, komentar kecil saja
Bisa mengusik keheninganmu
Mengicau heboh minta ampun
Tetaplah setenang kita masih jadi janin, kawan!
Wajar lupa betapa hebatnya kita
28 minggu baru miliki memori
Sudah sangat lama...
Mari ulas dengan biologi
40 minggu baru siap melihat dunia
Siap menatap Ibu, Pahlawan sepanjang masa
Siap merengek dan bermanja-manja pada Ibu

Sadarkah??
Saat kecil kita jauh lebih kuat dari sekarang
Kala bayi....
Tetap tertawa ketika tak tahu bahasa bumi
Karena yang kau tahu kala itu
Hanya bahasa tangis
Bahasa yang mewakilkan segalanya
Lapar, haus, sakit,,
Semua dengan tangis
Tetap menagis pada Ibu, tak peduli apa yang terjadi
Tapi kini,,,
Kadang ada yang malu punya Ibu miskin
Kadang ada yang lupa dan lantas bangkang pada beliau
Tak ingatkah?
Ibu tetap Ibu
Pahlawan yang tak kan bisa terbalas jasanya
Tak kan terbalas meski dengan ribuan gunung emas
Tak kan tertandingi meski disandingkan dengan berlian seluas lautan
Tak ingatkah?
Saat bayi
Yang kita tahu hanya wajah Ibu
Mendengar suara lain, canggung
Melihat wajah lain, menangis
Tapi apa yang terjadi kini??
Saat pubertas dan kau temukan seseorang
Seseorang yang kau juluki “pelengkapa cerita hidupmu”
Kau enggan berlama-lama dalam dekapan Ibu
Semua yang terlontar hanya tentang dia
Tahukah??
Ibu kita jauh lebih hebat dari dia yang memberi rasa
Ibu lebih dari sekadar pelengkap cerita hidup
Nafas kita separoh nafas Ibu
Sakit kita, duka nestapa Ibu
Ibu yang rela menahan perihnya asam lambung demi kita
Ibu yang rela menguras sisa-sisa tenaga demi baju idul fitri yang jadi impian kita

Sadarkah??
Saat kecil kita jauh lebih kuat dari sekarang
Kala kecil....
Kita sendiri yang menelungkup, Tanpa di suruh
Saat belajar merangkak, tak peduli betapa kotornya lutut
Saat belajar berjalan, acuh dengan kecepatan orang lalu lalang
Saat belajar berlari, kita juga tak peduli seberapa hebatnya keringat membasahi baju
Saat belajar bersepeda, hiraukan lecet-lecet kecil di siku
Hmm..
Kita tak pernah malu kan?
Kita tak pernah minder kan?
Kita selalu berusaha.....
Tak peduli apa kata orang
Ingatlah!!
Di Bumi banyak orang jahat
Orang yang tega merebut mimpi kita
Dengan apa mereka rebut?
Bukan merebut paksa
Tapi dengan cemooh
Relakah kita menukar mimpi itu dengan cemooh??
Mimpi kita jauh lebih berharga,,,
Jangan mau menukarnya

Sadarkah??
Saat kecil kita jauh lebih kuat dari sekarang
Tubuh kita jauh lebih hebat
Saat terluka, apakah lantas langsung membusuk?
Tidak...
Ada fibrinogen yang kan menutup luka
Saat sakit, apakah langsung tewas?
Tidak..
Ada antibodi tuk melawannya

Sadarkah??
Saat kecil kita jauh lebih kuat dari sekarang
Tubuh kita jauh lebih hebat
Regenerasi sel berlangsung  dengan kecepatan super
Jantung tak pernah berhenti berdetak
Darah tak pernah berhenti mengalir
Alveolus tak macet transfer oksigen
Mata tak melotot, ia berkedip tanta kita sadari detik demi detik
Hidung, punya alat filter sendiri...
Bersin tanpa kita instruksikan jika terhirup debu kecil jalanan
Tubuh kita tak pernah berhenti tumbuh dan berkembang
Terus berkembang seolah-olah tak peduli  ajal kan menghentikan proses itu

Hargai keluarbiasaan diri kita
Kita semua luar biasa
Yang menjadikan ia terlihat biasa bukan siapa-siapa
Yang menjadikan ia terlihat biasa adalah paradigma kita
Tiada alasan untuk mengeluh
Saatnya rangkai mimpi sedetail-detailnya
Bangun mimpi dan azzam
Saatnya buktikan rohaniah jauh lebih luar biasa dibanding jasmaniah
Jika belum berani mengawang, mulai dari hal kecil
Target harian
Jika takut bermimpi,,,
Bayangkan wajah manis orang yang menyayangi kita akan ternodai dengan tangis dan kecewa
Apakah rela menukar senyum mereka dengan kesedihan??
Pilihan ada di tanganmu.. Yang jelas, kita LUAR BIASA!!!

Waktu


Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya,
apakah rasa suka itu semakin besar
atau semakin memudar?

apakah rasa ini jadi kenangan semata
atau lain cerita?
akankah masa lalu kan bersambung?

yap..
rasa ini
rasa saling memiliki dalam persahabatn
aku TAKUT jika waktu mampu melunturkannya
aku KHAWATIR jarak tak hanya memisahkan fisik, tapi juga menciptakan karak personal

tahukah kawan?
2007-2010 secepat kedipan mata
2010-2012 sudah berlalu
2012 ke depan, siapa yg tahu?

Sadarkah kawan?
2007-2010 jadi kenangan
2010-2012 berlalu tanpa bekas kebersamaan
2012 ke depan, siapa yang tahu....

Kadang kupikir,
dirimu kawan...
hanya memori masa lalu
setelah 2010,
tak kutemui lagi kesempatan itu
tepatnya..
tak kunjung kutemui waktu waktu dan kesempatan lagi
yaaaa...
semua punya AKTIVITAS sendiri

kini...
berkumpul 75 kepala, SUSAH...
bagaimana nanti jika 75 kepala beranak pinak?
tak kan adakah kebersamaan lagi?

semoga...
KETANGGUHAN JARAK MEMISAHKAN
dan
KECEPATAN WAKTU MENELAN KENANGAN
HANYA KERISAUANKU SEMATA
SEMOGA TAK JADI NYATA


*terinspirasi dari pernyataan "kuliah sibuk"
jangan katakan itu lagi kawan
karena
aku sensitif dengan kata kata satu ini
bukan sensitif sih sebenarnya
tepatnya BENCI dengan KATA SIBUK...

Hidup itu berlawanan, selalu!

Puncak bahagia menangis
Puncak sedih tertawa
Hidup itu berlawanan
Segala sesuatu berpasangan

Puncak bahagia menangis
Tuk orang tak punya  kendali
Bahagia sebahagianya
Bahagia hingga berperilaku menjadi-jadi
Hingga akhirnya apa?
Bahagia berujung duka

Puncak sedih tertawa
Kala orang terlalu larut
Kala orang terfokus hanya pada masalah
Apa yang terjadi?
Sedih berbuah tawa
Bukan tawa membahagiakan
Tapi tawa indikasi skizofren

Hidup itu berlawanan, selalu!
Jadi..
Butuh self control
Butuh berfikir secara holistik
Butuh kecerdasan dalam bertindak

Serba terlalu
Kan hasilkan hal yang tak semestinya

Hidup itu berlawanan
Dan untuk menyeimbangkannya
Butuh kecerdasan dan kematangan berfikir

Ketika ingin belajar
Pandang ke atas
Teladani orang sukses
Targetkan setidaknya bisa seperti mereka
Kala selesai dan hasilnya tak seperti target,
Itulah saatnya memandang ke bawah
Bukalah mata,
Betapa masih beruntungnya dirimu, Kawan!
Dan kala hasilnya sesuai target
Ingatlah
Itu belum apa-apa
Masih ada yang jauh lebih baik darimu
Di atas langit masih ada langit
Tetap pelihara semangat dan berubah lebih baik

Kata-kata
“Malu terlambat”
“lebih baik terlambat dari apa tidak sama sekali”
2 hal yang beda penempatan
“Malu terlambat” berlaku untuk orang yang belum terlambat
“Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali “
Berlaku untuk orang yang telah terlambat

Banyak orang terlalu bangga dengan dirinya
Terlalu mengagung-agungkan prestasi
Terlalau mengenang jerih payah
Terlalu mengumbar kebaikan
Akhirnya?
Dicap orang sombong

Ada pula orang yang tak tahu siapa dia
Tak bangga dengan dirinya
Tak PDan
Tak punya cia-cita dan target
Tak punya rencana hidup
Akhirnya?
Terpuruk dengan hal tak bermanfaat
Tak henti mengeluh
Tak lelah menyalahkan diri

Banyak orang kaya
Terlalu mengingat payah mencari uang
Dan berfikir 1000 kali untuk bersedekah

Banyak orang miskin
Terlalu perpatok pada materi
Hingga
Bertindak amoral
Berjualan mengurangi timbangan
Berjualan zat berbaaya

Bukan kayanya yang salah
Bukan miskinnya yang jadi sorotan
Bukan kePDannya yang jadi sumber masalah

Tapi,,,
Penempatan yang salah
Paradigma yang harus diubah
Karena...
Semua butuh kotak-kotak
# terinspirasi dari pertanyaan "malu terlambat n lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali" dari seeorang teman karib, FF.. Tq inspirasinya