Nikmat terindah dan tak terpungkiri
Pada Penguasa Alam Semesta
Pencipta 7 langit tanpa tiang
Penaung 7 Samudera
Mencipta Bumi Langit 7 hari
Rasa syukur tak bertepi
Bahagia tak tergambar
Nikmat Islam
Bangga tiada tara
Terbina dalam Ukhuwah Islamiah
Pintaku...
Ku terlahir dengan Islam
Kuhidup dengan Islam Khaffah
Akhir menutup mata dengan Islam
Hidup dengan Islam Khaffah
Berjunjungan Rasulullah saw
Uswatun Hasanah
Rasulullah, Insan luar biasa penggenggam hujan
Hujan itu rajmat
Hujan turun dari Langit
Membasahi tanah kering kerontang
Mengaliri tepakan sawah gersang
Mengembuni dedaunan kering
Memandikan semut-semut jalanan
Menghidupi manusia sejagat raya
Hujan air
Turun dari tanah tinggi ke dataran rendah
Menyapu langit kelam
Menyentuh lapisan tanah terdalam
Mencampuri Laut biru dalam
Hujan tanpa perantara
Hujan langsung dari atas
Hujan langsung dari sang Pemilik titah
Hujan umpama kalam Ilahi
Rasulullah, insan luar biasa penggenggam hujan
Hujan itu telah lama turun
Hujan turun sejak tahun Rajab
Hujan berawal saat 571 Masehi
Aku, bukan penikmat hujan pertama
Aku generasi ke sekian penampung rintikkan hujan
Hujan dulu begitu lebat
Jarum-jarum air berpusat di satu titik
Hujan kini turun dari semua langit yang terbentang
Tanganku Cuma dua, kiri kanan
Tanganku kecil, tak sanggup tampung semua hujan yang menetes
Entah mana yang kan ku tampung
Entah mana yang bersih jernih
Rabbi Izzatii
Andai ku jumpa Rasulullah
Menyaksikan langsung perjuangan panji Islam
Mendengar langsung dari lidah rasulullah
Rasulullah
Dalam mengenangmu
Ku susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Mencetus cahaya kebenaran
Rasulullah
Kami umatmu
Walau pernah menatap rupamu
Kecewa kami terobat
Allah dan Rasul sebagai pembela
Rasulullah
Rinduku membuncah
Ingin segera bercerita padamu
Dunia porak poranda
Semua sistem kehidupan kacau balau
Bumi bertumpah darah
Segala peraturan ternoda zionis
Aturan Islam tak diterapkan
Rasulullah
Rinduku membuncah
Aku lemah tak berdaya
Aku ingin berlindung di balik Pedang tajam
Pedang tajam yang kan menebas kekafiran
Pedang runcing yang kan mencincang otak Dajjal
Ingin selamat dari fitnah Dajjal
Rasulullah
Rinduku membuncah
Ingin segera berjumpa cintaku
Ingin ucapkan syukran
Aku bangga berada di bawah panji Islam
Islam bagai air
Islam bening jernih
Islam membersihkan yang kotor
Islam melepaskan dahaga
Islam memasakkan bahan pokok mentah
Islam mengajarkanku berbagi
Air turun dari petakan sawah tinggi lembab
Ke petakan lebih rendah yang jarang diperhatikan
Petakan yang jarang tersentuh
Islam mengajarkanku kuat
Mengahadapi masalah harus bersikap canda air
Air semakin dipukul,
Keadaannya tetap
Tak kan pecah berkeping-keping
Air senakin dipukul, tetap begitu
Tetap cair
Tetap tenang
Air tetap seperti semula
Pemukul air yang kan kehabisan tenaga
Islam mengajarkanku tegar
Mengumpamakan masalah bagai segenggam garam
Wadah penampung garam
Harus seluas Samudera
Agar asin garam tak terasa
Jangan pakai wadah kecil
Asin garam kan sangat terasa
Islam mengajarkanku segalanya
Islam menuntutku hidup bermakna
Islam mengatur setiap problema
Pembentang panji Islam
Rasulullah, Insan luar biasa penggenggam hujan
Sungguh rinduku tak bertepi
Sungguh kagum tiada tanding
Tuntunku, Rabb...
Tuk jadi perhiasan dunia termegah
Jaga aku dibalik rapatnya penutup aurat
Tegur aku kala ku khilaf
Dengan caraMu, Rabb
Cara terindah yang kadang tak kumengerti
Cara manis semanis kurma di peghujung cerita
FIRNAWATI ALIS, PSIKOLOGI 2010
nice event of FORSIS poem competition
Pada Penguasa Alam Semesta
Pencipta 7 langit tanpa tiang
Penaung 7 Samudera
Mencipta Bumi Langit 7 hari
Rasa syukur tak bertepi
Bahagia tak tergambar
Nikmat Islam
Bangga tiada tara
Terbina dalam Ukhuwah Islamiah
Pintaku...
Ku terlahir dengan Islam
Kuhidup dengan Islam Khaffah
Akhir menutup mata dengan Islam
Hidup dengan Islam Khaffah
Berjunjungan Rasulullah saw
Uswatun Hasanah
Rasulullah, Insan luar biasa penggenggam hujan
Hujan itu rajmat
Hujan turun dari Langit
Membasahi tanah kering kerontang
Mengaliri tepakan sawah gersang
Mengembuni dedaunan kering
Memandikan semut-semut jalanan
Menghidupi manusia sejagat raya
Hujan air
Turun dari tanah tinggi ke dataran rendah
Menyapu langit kelam
Menyentuh lapisan tanah terdalam
Mencampuri Laut biru dalam
Hujan tanpa perantara
Hujan langsung dari atas
Hujan langsung dari sang Pemilik titah
Hujan umpama kalam Ilahi
Rasulullah, insan luar biasa penggenggam hujan
Hujan itu telah lama turun
Hujan turun sejak tahun Rajab
Hujan berawal saat 571 Masehi
Aku, bukan penikmat hujan pertama
Aku generasi ke sekian penampung rintikkan hujan
Hujan dulu begitu lebat
Jarum-jarum air berpusat di satu titik
Hujan kini turun dari semua langit yang terbentang
Tanganku Cuma dua, kiri kanan
Tanganku kecil, tak sanggup tampung semua hujan yang menetes
Entah mana yang kan ku tampung
Entah mana yang bersih jernih
Rabbi Izzatii
Andai ku jumpa Rasulullah
Menyaksikan langsung perjuangan panji Islam
Mendengar langsung dari lidah rasulullah
Rasulullah
Dalam mengenangmu
Ku susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Mencetus cahaya kebenaran
Rasulullah
Kami umatmu
Walau pernah menatap rupamu
Kecewa kami terobat
Allah dan Rasul sebagai pembela
Rasulullah
Rinduku membuncah
Ingin segera bercerita padamu
Dunia porak poranda
Semua sistem kehidupan kacau balau
Bumi bertumpah darah
Segala peraturan ternoda zionis
Aturan Islam tak diterapkan
Rasulullah
Rinduku membuncah
Aku lemah tak berdaya
Aku ingin berlindung di balik Pedang tajam
Pedang tajam yang kan menebas kekafiran
Pedang runcing yang kan mencincang otak Dajjal
Ingin selamat dari fitnah Dajjal
Rasulullah
Rinduku membuncah
Ingin segera berjumpa cintaku
Ingin ucapkan syukran
Aku bangga berada di bawah panji Islam
Islam bagai air
Islam bening jernih
Islam membersihkan yang kotor
Islam melepaskan dahaga
Islam memasakkan bahan pokok mentah
Islam mengajarkanku berbagi
Air turun dari petakan sawah tinggi lembab
Ke petakan lebih rendah yang jarang diperhatikan
Petakan yang jarang tersentuh
Islam mengajarkanku kuat
Mengahadapi masalah harus bersikap canda air
Air semakin dipukul,
Keadaannya tetap
Tak kan pecah berkeping-keping
Air senakin dipukul, tetap begitu
Tetap cair
Tetap tenang
Air tetap seperti semula
Pemukul air yang kan kehabisan tenaga
Islam mengajarkanku tegar
Mengumpamakan masalah bagai segenggam garam
Wadah penampung garam
Harus seluas Samudera
Agar asin garam tak terasa
Jangan pakai wadah kecil
Asin garam kan sangat terasa
Islam mengajarkanku segalanya
Islam menuntutku hidup bermakna
Islam mengatur setiap problema
Pembentang panji Islam
Rasulullah, Insan luar biasa penggenggam hujan
Sungguh rinduku tak bertepi
Sungguh kagum tiada tanding
Tuntunku, Rabb...
Tuk jadi perhiasan dunia termegah
Jaga aku dibalik rapatnya penutup aurat
Tegur aku kala ku khilaf
Dengan caraMu, Rabb
Cara terindah yang kadang tak kumengerti
Cara manis semanis kurma di peghujung cerita
FIRNAWATI ALIS, PSIKOLOGI 2010
nice event of FORSIS poem competition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar